Jangan Ragu Untuk Menikah (1)

Ini hanya postingan site orang lain, Gue juga lupa nama sitenya karena sudah lama, 6 bulan di folder komputer gue, dan supaya tulisan ini juga berguna buat orang lain yang khususnya merasakan keraguan untuk menikah (seperti kondisi gue saat ini, walaupun berulang kali membaca tulisan ini tapi keraguan itu selalu tetap ada) maka tidak ada salahnya tulisan ini gue tempatkan di blog gue, mudah-mudahan tulisan ini bisa memberikan motivasi dan semangat buat loe-loe juga, selamat berjuang!!! 

Ketika seorang muslim baik pria atau wanita akan menikah, biasanya akan timbul perasaan yang bermacam-macam. Ada rasa gundah, resah, risau, bimbang, termasuk juga tidak sabar menunggu datangnya sang pendamping, dll. Bahkan ketika dalam proses taaruf sekalipun masih ada juga perasaan keraguan.

17 April 2008

18.15 WIB, Akhirnya gue tiba di second work gue, kulihat langit menandakan akan turun hujan sebentar lagi, “Alhamdulillah . . . gue dah nyampe”. Kumandang adzan maghrib sayup-sayup mulai terdengar, saat itu juga gue matiin mesin motor. Lelah, ngantuks, laper . . . hanya prasaan itu yang slalu gue rasain setelah tiba di warnet, seperti biasa gue ga langsung beranjak dari motor kesayangan gue (si cita), gw pandangi dia penuh cinta dan sayang serta tak lupa ucapan trima kasih gue untuknya, love you cita . . . thanks ya dan nemenin gue seharian [lambang love]

Selesai ber-ml ria dengan cita, dan agak sedikit berkunang-kunang kucoba beranjak dari motor gue. geriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiittt . . . perlahan pintu warnet gue buka, terasa banget di muka gue hawa sejuk ruangan ber-ac dan khas bau kesukaan gue komputer warnet, seketika rasa lelah, ngantuk dan laper sirna dari tubuh gue, eh ga dink! kalo laper ma tetep aja laper, hiks!

Tak lupa juga gue selalu mengucapkan salam pada partner gue, kbetulan meja kerja operator deket pintu utama. 

Diantara Dua Impian [ga jelas]

Malam ini, gue lagi asik chat di room sebuah radio online, radio streaming atu-atuna [mereka meng-klaim begitu, hiks]. Di sini kita bisa ngobrol ma anak-anak stress dan anak baru stress [ngakak], kenyataanya mang gitu . . . pa lagi dijeenya dedengkotnya orang stress [ngakak lagi]. Sambil ngobrol ga jelas arahnya kita juga bisa request lagu juga, asikkan?? [jadi iklan nih]

Kemudian ada salah satu anak stress me-req lagu abang gorengan, lagu ini hanya sedikit ngebitz + ada campuran dangdutnya, kita hanya bisa bgoyang dan teriak-teriak [tp dalam bentuk tulisan, jadi aman nih ntuk tetangga sebelah, masih bisa mimpi indah] he...he..he...